Iman dan Pengobatan Medis: Membawa Keduanya di Bawah Kristus

Oleh Dan Fauntain


Read: Iman dan Pengobatan Medis: Membawa Keduanya di Bawah Kristus (Part 1)


Dapatkah Dokter Menyembuhkan Manusia Secara Keseluruhan?

Mungkinkah bagi kita sebagai dokter yang mengenal Yesus, untuk menyembuhkan manusia seutuhnya dengan cara ini? Ya dapat, tetapi kita tidak dapat melakukan ini sendiri. Inilah sejumlah alasannya.

  1. Kita tidak selalu mempunyai waktu untuk mendengar cerita kehidupan seseorang, seperti yang telah Tuhan Yesus lakukan, yang membutuhkan banyak waktu.
  2. Kita tidak dilatih untuk ini. Mendengarkan cerita orang dan lalu memahami kata-kata yang dibutuhkan untuk menyembuhkan hatinya memerlukan latihan dan pengalaman.
  3. Kita telah hampir dipersiapkan lengkap dengan teknologi fisik, kita jarang berpikir dari sisi psikologi, sosial atau kehidupan fisik dari orang yang sakit yang datang kepada kita untuk ditolong.

Bagaimanapun ada suatu cara bagi kita untuk menyembuhkan seseorang seutuhnya. Yaitu dengan bekerja sama dengan tim yang terdiri dari para medis profesional dan para pelayan penggembalaan (pastoral). Sebagai tambahan bagi ilmu pengetahuan dan keterampilan, semua anggota tim termasuk dokter-dokter perlu untuk mengetahui secara mendalam pengetahuan dari Alkitab dan dari sumber yang sangat besar yaitu Kristus yang memampukan kita untuk menyembuhkan hati yang patah dan jiwa yang terluka.

Ini lebih daripada hanya menambahan ilmu psikologi kepada pasukan pengobatan medis. Ilmu psikologi penting, dan bila dipraktekan oleh orang Kristen dapat sangat berguna. Bagaimanapun juga, luka-luka rohani membutuhkan lebih dari sekedar konseling psikologi. Ilmu psikologi tidak dapat mengampuni dosa, membebaskan dari perasaan bersalah atau dari keputusasaan. Menyembuhkan hati, pikiran, dan rohani membutuhkan, baik kehadiran di dalam hadirat Roh Yesus, dan penerapan dari kekuatan kesembuhan dari darah Yesus Kristus bagi hati yang terluka. Hanya dengan cara tersebut dapat menyembuhkan perasaan bersalah, ketakutan, kesakitan dan kehancuran hati. Hati yang telah dipulihkan akan menguatkan tubuh. Dalam beberapa kasus, tanpa maksud buruk, penyembuhan fisik terjadi setelah kesembuhan batin. Bagi kita sebagai anggota tubuh Kristus berkewajiban membawa Kristus dan perkataan kesembuhannya untuk semua yang sakit, yang terluka, atau mereka yang berada dalam keputusasaan.

Contoh RS Vanga

Tahun 1984, Tuhan telah menempatkan seorang staf di RS Vanga di Republik Demokrasi Kongo. Seorang wanita muda Kongo yang mengagumkan. Penginjil, Ny. Matala adalah seorang pastur yang terlatih di RS dalam bidang pengembalaan. Ia memiliki perpaduan hubungan yang sangat dalam dengan Kristus, berpegang erat pada Alkitab, pengetahuan akan kebudayaannya sendiri, serta karunia kearifan dan hikmat. Ny. Matala adalah seorang penyembuh sama seperti saya sebagai seorang dokter. Kami menyerahkan kepadanya orang-orang yang menderita berbagai macam masalah-masalah kesehatan, fisik maupun psikosomatik, dan kami melihat hal-hal yang luar biasa terjadi. Seperti Yesus yang mendengarkan perempuan yang sakit pendarahan, Ny. Matala juga mendengarkan masalah-masalah mereka untuk memahami apa sebenarnya penyakit hati dan rohani mereka. Kami memanggilnya “dokter hati”. Ia bukan dokter hati, tetapi ia tahu bagaimana membawa kesembuhan bagi hati yang patah dan jiwa yang terluka.

Ia dengan lembut mengenalkan orang-orang yang sakit kepada Yesus Kristus, dan banyak dari mereka memasuki hubungan keselamatan dengan Dia. Kami menemukan bahwa seseorang yang mempunyai hubungan dengan Yesus Kristus mempunyai keuntungan terapi yang besar. Hal ini membuat seseorang melepaskan luka-lukanya, kesakitannya, dosa-dosa mereka dan patah hati mereka kepada Yesus dan menemukan kesembuhan, kedamaian dan pemulihan yang dapat Yesus berikan. Sering penyekit-penyakit fisik mereka dapat dihentikan dalam proses tersebut dan orang tersebut dapat sembuh seutuhnya.

Seorang Anak Laki-laki dengan Penyakit TBC

Seorang anak laki-laki berumur 16 tahun, yang kami panggil John, datang ke RS kami dengan keadaan sakit karena TBC. Kami merawat dia dan menempatkannya dalam perawatan standar anti TBC. Kami tidak perlu kuatir karena kami tahu pengobatannya bakal efektif. Tetapi satu basil dalam tubuhnya melawan, jadi kami menukar pengobatannya dengan obat ke-4 yang lebih mahal. Ia tidak meresponinya juga. Setelah bulan berikutnya dia hampir mati dan kami tidak tahu mengapa.

Seorang mahasiswa keperawatan yang peduli kepadanya menginformasikan kepada kami bahwa suatu hari John telah dikutuk. Tampaknya orang tua John sangat miskin dan tidak punya uang untuk membiayai sekolahnya. Mereka lalu meminjam uang dari seorang paman mereka agar John tetap dapat pergi ke sekolah. Beberapa bulan kemudian saat pamannya meminta uangnya kembali, orangtua John tidak dapat memberikannya. Pamannya menjadi sangat marah dan mengutuk John. Ia berkata, “Anakmu akan segera sakit. Kalian dapat membawanya ke RS dan dokter akan memberi dia obat-obatan, tetapi ia akan tetap mati.” Hal tersebut benar-benar terjadi.

Ny. Matala menghabiskan waktu berjam-jam untuk John. Ia menolong John untuk masuk ke dalam hubungan dengan Kristus, dan membacakannya banyak hal yang telah dilakukan Kristus. Lalu ia bertanya kepada John suatu pertanyaan penting, “Siapa yang lebih kuat, Yesus atau pamanmu?” Saat John menyadari bahwa Yesus lebih kuat daripada pamannya dan bahwa sekarang dia adalah milik Kristus, semua ketakutan dalam hatinya disembuhkan.

Lalu ia bertanya lagi kepada John bilakah pamannya telah berbuat salah kepadanya. Ia menjawab, “Tentu saja. Ia mencoba membunuh saya.” Ia membacakan apa yang Yesus katakan kepada kita dan apa yang harus kita lakukan terhadap siapa yang berbuat salah kepada kita, lalu dia bertanya apakah John mau memaafkan pamannya. Bukan hal yang mudah, tetapi John akhirnya mampu untuk melakukannya. Kemarahan dan kebencian dalam hatinya telah disembuhkan. Dalam beberapa hari, demam John hilang dan nafsu makannya telah kembali. Berat badannya mulai bertambah dan ia berangsur pulih. Pengobatan medis saja akan gagal. Yesus dan pengobatan medis yang dilakukan yang menyembuhkan John dan menjadikannya manusia baru.

Dari sudut pandang ilmu kedokteran apakah yang telah terjadi? Masalah John sebenarnya adalah masalah sosial, suatu gangguan di dalam keluarganya. Dari sini datang kutuk yang merusak jiwa John, menghancurkan arti hidupnya. Hal ini mempengaruhi emosinya, memenuhi hatinya dengan katakutan, kemarahan dan kebencian. Semua emosi negatif ini merangsang produksi neuropeptides-nya dan menekan sistem kekebalan tubuhnya. Hasilnya pertahanan normal tubuhnya tidak dapat menghancurkan basil TBC. Hanya saat Yesus menyelesaikan masalah-masalah jiwa dan rohaninya melalui perhatian, pengobatan dan pelayanan pastoral para staf yang membuat sistem kekebalan tubuhnya sembuh dan dia mampu mengalahkan infeksi TBC.

Menyatukan Iman dan Pengobatan

Izinkan saya menggarisbawahi bagaimana ilmu pengobatan dan iman dikembalikan bersama di bawah Kristus:

  1. Perawat kesehatan harus mengerti secara keseluruhan siapa pasiennya dan bagaimana pikiran, perasaan, emosi dan harapan-harapannya yang mempengaruhi keseluruhan kesehatan dan kesembuhan.
  2. Kita perlu mengerti apa yang telah Kristus lakukan untuk membuat kuasa kesembuhan-Nya tersedia bagi kita untuk menyembuhkan hati, pikiran dan jiwa dari orang-orang yang sakit.
  3. Kita perlu belajar bagaiman menyerahkan orang yang sakit kepada pelayan pastoran dan bagaimana bekerja sama dengan mereka sebagai sebuah tim.
  4. Pemerhati pelayanan pastoral harus mengerti dan berpengalaman akan sumber penyembuhan yang sangat besar dari Alkitab dan apa yang telah Kristus lakukan bagi kesembuhan hati dan tubuh kita. Mereka perlu tahu bagaimana menolong orang sakit untuk memutuskan sendiri mengenai sumber-sumber tersebut bagi kesembuhan mereka.
  5. Pemimpin medis dan pastoral perlu menemukan cara bagaimana mengembangkan tim ini di RS, klinik dan di tempat praktek pribadi. Kita harus mencoba untuk melibatkan anggota gereja dalam banyak aspek dari pelayanan kesembuhan ini.

Pendekatan medico-pastoral ini merupakan satu kesatuan untuk menyembuhkan seseorang secara seutuhnya, sekarang telah difungsikan di kurang lebih 20 RS di Republik Demokrasi Kongo. Beberapa RS milik pemerintah dan lainnya milik gereja. Pendekatan ini juga dikembangkan di Afrika Barat dan Kenya.

Rasul Paulus mengatakan bahwa rencana Allah adalah: “….untuk membawa semuanya bersama di bawah Kristus.” Kita dapat memainkan suatu bagian penting di sini atas izin Allah untuk bekerja melalui kita para profesional medis dan para pemimpin gereja untuk menyatukan pengobatan medis dan iman karena seperti yang Allah sampaikan ke Musa, “Saya Tuhan yang menyembuhkanmu.”


Dari Faith and Medicine – Bringing Them Together Under Christ, ‘Nucleus’, Januari 1999/Lili D.

Referensi:
Penelitian Dr. Hans Selye
“Efek-efek dari stress terhadap tubuh”


Dan Fauntain melayani di gereja sebagai bagian dari program kesehatan di Kongo selama 35 tahun, sekarang ini mengajar dan memberi konsultasi kepada dunia luas. Artikel ini berdasarkan pada ceramahnya di Konferensi Dunia ICMDA di Durban pada bulan Juli 1998.

Iman dan Pengobatan Medis: Membawa Keduanya di Bawah Kristus oleh Dan Fauntain
dalam Majalah Samaritan Edisi 1 Tahun 2000