Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.
– Yohanes 8:32
Apa pun yang kita sampaikan kepada pasien atau rekan kerja kita, kita harus mengatakan yang sebenarnya. Ini tidak selalu mudah, saat kita berhadapan dengan musibah dan kematian, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. Cara kita menyampaikan kebenaran dalam situasi penuh tekanan sangat penting, namun kita tahu hanya dengan mengetahu kondisi sebenarnya maka orang memperoleh acuan dalam melakukan perencanaan untuk masa depan.
Suatu berita akan ditanggapi secara berbeda oleh orang yang berbeda. Perbedaan sudut pandanga dapat mempengaruhi cara berita buruk disampaikan dan terlebih penting cara pasien menerimanya. Jadi, kita tidak hanya perlu menyampaikan kebenaran, tapi melakukannya dengan cara yang mencerminkan perhatian kristiani kita kepada mereka yang berkepentingan. Kita harus berusaha memberikan waktu secukupnya untuk berbicara, dan tidak tergesa-gesa dengan pikiran kita yang bercabang. Ada baiknya bila ada kerabat pasien yang hadir dan pembicaraan diadakan di tempat yang tenang, sehingga mereka mudah untuk bertanya. Kita perlu menyediakan waktu yang cukup agar keadaan pasien benar-benar dapat dimengerti. Harapan dan ketakutan sebaiknya dinyatakan dengan terbuka. Kita harus siap menghadapi bermacam-macam reaksi ketika menyampaikan berita buruk, dan untuk itulah seorang Kristen dapat memperoleh kekuatan dari Kristus.
Masa mendatang, kematian harus dihadapi. Ini membuka kesempatan untuk menceritakan apa yang Kristus katakan tentang menyediakan tempat bagi kita di dalam Rumah Bapak dan kedatangan-Nya kembali. Dengan penuh kasih dan kelembutan Kristus, kita dapat mengungkapkan kebenaran ini, yang akan memerdekakan mereka dari ketakutan akan kematian, ketika mereka meletakkan tangan pada tangan Dia. Kita dapat menolong mereka percaya kepada Tuhan Yesus karena Dia berkata “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal … Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Yohanes 14:2)
Baca: Yohanes 14:1-14
Disadur dari : Sumber Hidup Praktisi Medis 2002